• SMK NEGERI 3 PROBOLINGGO
  • Meraih Prestasi dengan Berkreasi

Upacara Peringatan Hari Kartini 2016

Tanggal 21 April adalah Peringatan hari kartini yang setiap tahun selalu di peringati dengan berbagai acara dan kegiatan. Sebelum kita memperingati Hari Kartini 2016 alangkah lebih baiknya kita kembali mengkaji tentang sejarah hari kartini. Berikut ini adalah  sejarah singkat hari kartini :

“Raden Adjeng Kartini adalah seseorang dari kalangan priyayi atau kelas bangsawan Jawa, putri Raden Mas Sosroningrat, bupati Jepara. Beliau putri R.M. Sosroningrat dari istri pertama, tetapi bukan istri utama. Kala itu poligami adalah suatu hal yang biasa. Kartini lahir dari keluarga ningrat Jawa. Ayahnya, R.M.A.A Sosroningrat, pada mulanya adalah seorang wedana di Mayong.

Ibunya bernama M.A. Ngasirah, putri dari Nyai HajiSiti Aminah dan Kyai Haji Madirono, seorang guru agama di Teluwakur, Jepara. Peraturan Kolonial waktu itu mengharuskan seorang bupati beristerikan seorang bangsawan. Karena M.A. Ngasirah bukanlah bangsawan tinggi, maka ayahnya menikahlagi dengan Raden Ajeng Woerjan (Moerjam), keturunan langsung Raja Madura. Setelah perkawinan itu, maka ayah Kartini diangkat menjadi bupati di Jepara menggantikankedudukan ayah kandung R.A. Woerjan, R.A.A. Tjitrowikromo. Kartini adalah anak ke-5 dari 11 bersaudara kandung dan tiri. Dari kesemua saudara sekandung, Kartini adalah anak perempuan tertua. Beliau adalah keturunan keluarga yang cerdas.

Kakeknya, Pangeran Ario Tjondronegoro IV, diangkat bupati dalam usia 25 tahun. Kakak Kartini, Sosrokartono, adalah seorang yang pintar dalam bidang bahasa. Sampai usia 12 tahun, Kartini diperbolehkan bersekolah di ELS (Europese LagereSchool). Di sini antara lain Kartini belajar bahasa Belanda. Tetapi setelah usia 12 tahun,ia harus tinggal di rumah karena sudah bisa dipingit. Karena Kartini bisa berbahasaBelanda, maka di rumah ia mulai belajar sendiri dan menulis surat kepada teman-teman korespondensi yang berasal dari Belanda. Salah satunya adalah Rosa Abendanon yang banyak mendukungnya.

Dari buku-buku, koran, dan majalah Eropa, Kartini tertarik pada kemajuan berpikir perempuan Eropa. Timbul keinginannya untuk memajukan perempuan pribumi, dimana kondisi sosial saat itu perempuan pribumi berada pada status sosial yang rendah. Kartini banyak membaca surat kabar Semarang De Locomotief yang diasuh Pieter Brooshooft, ia juga menerima leestrommel (paket majalah yang diedarkan toko buku kepada langganan).

Di antaranya terdapat majalah kebudayaan dan ilmu pengetahuan yang cukup berat, juga ada majalah wanita Belanda De Hollandsche Lelie. Kartini pun kemudian beberapa kali mengirimkan tulisannya dan dimuat di DeHollandsche Lelie. Dari surat-suratnya tampak Kartini membaca apa saja dengan penuh perhatian, sambil membuat catatan-catatan. Kadang-kadang Kartini menyebut salah satu

Setelah Membaca Singkat Sejarah Hari Kartini 2016 di atas kita juga harus mengetahui makna hari kartini.

Setiap Tanggal 21 April kita sebagai warga negara Indonesia khususnya perempuan memperingati Hari Kartini, dari tahun ke tahun sejauh yang kita ingat setiap hari Kartini disekolah diwajibkan memakai pakaian adat daerah dari berbagai pelosok tanah air atau kegiatan‐kegiatan yang berkaitan dengan kewanitaan. Padahal justru dalam sejarahnya Ibu Kartini malah berusaha mendobrak dominasi kaum pria dimana kaum perempuan bisa sekolah setinggi‐tingginya, dan mendapatkan hak yang sama dengan kaum pria.

Tapi Ironisnya justru setelah sekian lama kondisi kaum perempuan saat ini masih banyak yang jauh dariharapan, ada yang mandiri seolah‐olah bisa hidup tanpa kaum pria, atau kaum perempuan menjadi budak di negeri orang dan menjadi bahan pelecehan atau diperjual belikan. Yang seharusnya adalah kesetaraan, saling menghormati, saling mendukung, dan saling menjaga kebebasan secara manusiawi.

Di dalam keluarga, di dalam pekerjaan, di dalam masyarakat, masih banyak kita lihat ketidak adilan yang diterima oleh kaum perempuan. Tapi apakah sebagai perempuan harus diam diperlakukan seperti itu… Nasib kaum perempuan ada ditangan kaum perempuan itu sendiri, jadi perlihatkan kalau kaum perempuan itu tidak lemah dan mempunyai kekuatan untuk melebihi kaum pria tapi tidak lepas dari tanggung jawab terhadap keluarga, pekerjaan, dan masyarakat sebagai kodratnya kaum perempuan.

Semoga makna Kartini ditahun ini dan juga tahun‐tahun mendatang bukan sekedar memperingati dengan kegiatan‐kegiatan tapi muncul Kartini‐Kartini baru yang melegenda seperti Ibu Kartini dari siswi SMK Negeri 3 Probolinggo. Sebuah Bangsa akan maju tergantung pada kualitas perempuan. Selamat Hari Kartini 2016.

Tulisan Lainnya
Penilaian Kinerja Kepala Sekolah (PKKS) SMK Negeri 3 Probolinggo

Pada saat ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sedang mengembangkan pilar mutu pendidik dan tenaga kependidikan, yaitu Uji Kompetensi, Penilaian Kinerja, dan Pengembangan Keprofesi

01/12/2020 10:28 - Oleh Administrator - Dilihat 2431 kali
Pemanfaatan Google Classroom sebagai Media Pembelajaran Daring

Merebaknya kasus Covid-19 yang penyebarannya mulai mengkawatirkan Pemerintah Kota Probolinggo menetapkan kebijakan meliburkan sekolah. Kebijakan ini untuk meminimalisir penyebaran virus

02/08/2020 19:09 - Oleh Administrator - Dilihat 25174 kali
Sus Daun Katuk (Choux Pastry with Katuk Leaf)

Sebentar lagi liburan tiba. Pasti teman teman sudah mulai sibuk nih mempersiapkan hidangan apa saja yang nanti akan di sajikan saat hari liburan tiba. Untuk kali ini, saya akan mengajak

29/07/2020 06:11 - Oleh Administrator - Dilihat 1375 kali
SERTIJAB Kepala SMK Negeri 3 Probolinggo dan SMK Negeri 4 Probolinggo

Hari Rabu, tanggal 19 Agustus 2015 merupakan moment penting bagi SMK Negeri 3 Probolinggo. Hari tersebut merupakan hari diserah terimakan jabatan Kepala Sekolah dari Kepala sekolah lama

07/05/2020 05:09 - Oleh Administrator - Dilihat 1359 kali
Pentas Seni NIRWANA 2

Pada  hari Sabtu (28/11/2015) SMK Negeri 3 Probolinggo tampil di Halaman SMK Negeri 3 Probolinggo dalam pagelaran pentas seni bertema NIRWANA 2 dengan judul ‘Gempita Cilpant

07/05/2020 05:09 - Oleh Administrator - Dilihat 1364 kali